Wafat dengan Tersenyum Banyak yang Tahu, Babe Cabita Simpan Amalan Tersembunyi Selama Hidupnya
Bulan 9 April 2024 lalu, pada hari terakhir Ramadhan, seorang komika yang biasa menghibur pemirsa di tanah air meninggal dunia. Ia adalah Priya Prahyoga atau yang terkenal dengan nama Babe Cabita.
Babe meninggal dunia pada usia 35 tahun, meninggalkan istri dan dua orang anak yang masih berumur 5 dan 2,5 tahun karena penyakit langka, yaitu Anemia Aplastik. Setelah meninggal dunia, banyak cerita-cerita kebaikan beliau yang menginspirasi banyak orang, salah satunya adalah sedekahnya. Ketika sakit pun, beliau tidak kenal menyerah atau mengeluh, dan berusaha untuk berikhtiar sebaik-baiknya dalam mendapatkan kesembuhan.
Babe Cabita Sabar Menghadapi Penyakitnya
Istri Babe, Zulfati Indraloka dalam channel YouTube Richard Lee, MARS menceritakan kisah Babe Cabita menghadapi penyakitnya.
Istri Babe, Zulfati Indraloka atau yang akrab disapa dengan Fati menceritakan bahwa Babe awal divonis sakit oleh dokter pada Juni 2023, di mana diketahui ia mengidap penyakit langka, yaitu anemia aplastik.
Dalam wawancara pada channel Youtube dr. Richard Lee, MARS, Fati mengatakan bahwa tubuh Babe mengalami kelainan darah yang merusak sumsum tulang belakang. Babe harus terus menjalani transfusi trombosit, HB, dan sel darah merah.
Dari awal sakit, sang istri bersaksi bahwa Babe tidak pernah mengeluh.Justru Babe lah yang berusaha menenangkan dan menguatkan istrinya.
“Nggak papa ya, tugas kita ikhtiar aja, mau berobat kayak mana. Belum tentu sakit ini akan parah. Kita lakuin aja dokter mau apa, karena kita berdoa,” ujar Fati menirukan apa yang diucapkan Babe pada saat sakit. Babe menasehati sang istri, bahwa mereka sedang diberi cobaan yang harus diterima. Jika tidak diterima, mereka tidak akan mendapatkan pahala dan juga jalan keluarnya.
Babe Sudah Mempersiapkan Kematian untuk Keluarga, dan Juga Untuk Akhiratnya
Dalam sakitnya, Babe Cabita berusaha berbuat seadil mungkin kepada keluarga, bahkan dengan bisnis barunya, yaitu usaha kuliner Dadar Beredar. Berdasarkan penuturan langsung sahabatnya, Alfie Alfandy dalam channel Youtube Deddy Corbuzier, Allah sudah stabilkan ekonominya sebelum wafat.
Sesaat sebelum sakitnya, selain menjadi komika, Babe sudah mempersiapkan usaha kuliner yang bisa menghidupi keluarga bahkan di saat pengobatannya. Sebelum wafat pun, Babe mulai mengajak istrinya untuk ikut terlibat dalam usahanya. Selama masa pengobatan, Babe masih berusaha untuk menggaji karyawan-karyawannya.
Alfi menirukan perkataan Babe semasa hidupnya ketika menghadapi penyakitnya.
“Daripada aku takut, mending aku persiapkan maksimal,” ujar Babe. Dalam sakitnya yang sudah parah ketika hari terakhirnya di rumah sakit, ia masih sempat minta tolong untuk dibantu sholat. Ia tidak pernah mau meninggalkan sholat, sebab sholat yang membantu kita untuk selamat dunia akhirat.
Sedekah Diam-Diam Babe Terungkap Setelah Kepergiannya
Sahabat-sahabat Babe Cabita. Alfie Alfandy dan Praz Teguh berbagi cerita kebaikan hati Babe Cabita selama hidupnya dalam podcast Deddy Corbuzier
Setelah kepergian Babe, Alief mendapatkan kiriman pesan dari pengguna Instagram. Seseorang mengaku bahwa Babe Cabita memborong baju dagangannya untuk disumbangkan ke panti asuhan. Almarhum juga menyantuni yayasan yatim piatu, serta rutin membagikan sedekah makanan sebanyak 1000 bungkus setiap hari Jum’at.
Meninggal Dunia dengan Tersenyum
Sang istri, keluarga dan sahabatnya menyaksikan bahwa Babe meninggal dalam keadaan tersenyum. Istrinya mengaku bahwa Babe adalah ayah yang sangat baik dan dekat dengan anak-anaknya. Sahabatnya juga mengatakan, Babe adalah seorang pria yang tulus dan tidak suka merepotkan orang lain. Ia belajar dari Babe, bahwa jadilah orang yang tulus serta berbagi kepada orang lain tanpa diketahui. Sang istri pun bersaksi bahwa Babe Cabita bisa berteman dengan siapa saja, tidak punya musuh, dan berperilaku selayaknya sahabat meski baru pertama bertemu dengan orang lain.
Kepergian Babe Cabita menjadi pengingat kita semua, bahwa alangkah ruginya jika kesempatan hidup tidak kita gunakan untuk mempersiapkan kehidupan yang kekal yaitu akhirat. Sudah sejauh apa bekal yang kita persiapkan di dunia ini untuk menolong kita di akhirat. Apa saja yang selama ini kita resahkan, kehidupan duniawi atau amal-amal kita di hadapan Allah SWT.