Sejarah Maulid Nabi
Memahami dengan Seksama, Sejarah
Maulid Nabi SAW
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati tiap
12 Rabiul Awal menjadi salah satu tradisi yang saat ini diperingati oleh tiap
umat muslim di dunia. Tujuan utama dari memperingati Maulid Nabi SAW adalah
untuk menampakkan rasa gembira atas kelahiran dari manusia agung yang memberikan
rahmat alam semesta. Dan salah satu bentuk ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur
dengan memperbanyak baca sholawat. Dan secara bahasa sendiri, sholawat berasal
dari kata sholah yang artinya doa atau seruan pada Allah SWT. Untuk lebih
jelasnya berikut ada beberapa awal mula sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut awal mula sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW:
Maulid Nabi Digelar oleh Raja Al
Mudhaffar
Menurut Imam Al-Suyuthi tercatat sebagai raja pertama yang memperingati Maulid Nabi SAW atau kelahiran dari Rasulullah SAW dengan mengadakan perayaan yang luar biasa meriah adalah Raja Al Mudhaffar Abu Sa’id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin. Setidaknya lebih dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk dijadikan sebagai sedekah dalam memperingati Maulid.
Dari rentetan acaranya, yang paling terkenal adalah karya dari Syeikh Al Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi SAW di dalam bentuk prosa dan puisi. Karena sangat populer, sehingga kara seni ini hingga saat sekarang masih sangat sering dibacakan dalam acara peringatan maulid Nabi SAW. Dan sejak saat ini, tradisi memperingati hari kelahiran Nabi SAW banyak dilakukan di beberapa negara islam. Inti acara ini sebenarnya adalah lebih kepada pembacaan sajak da Syi’ir dari peristiwa kelahiran Rasulullah SAW. Tentu saja untuk menghidupkan kembali semangat juang dan persatuan dari umat islam di dalam menghadapi musuhnya. Selanjutnya acara demi acara mulai berkembang dan juga sangat bervariasi.
Untuk di Indonesia sendiri, para kiai dulu hanya
membacakan syi’ir dan sajak tanpa adanya ceramah. Namun kemudian muncullah
beberapa tradisi maulid Nabi SAW yang melekat di mana ceramah menjadi salah satu
acara yang harus Ada. Bahkan beberapa organisasi islami juga sudah mencoba
memanfaatkan momentum ini bukan hanya sebagai peringatan, namun juga dijadikan
sebagai cara untuk melakukan amal kebajikan seperti melakukan bakti sosial,
santunan pada anak yatim dan fakir miskin, pameran produk halal, pentas seni
dan beberapa kegiatan lainnya.
Maulid Nabi oleh Khalifah Al
Mu’iz Li Dinillah
Ada teori lain mengenai sejarah maulid Nabi Muhammad
SAW. Dijelaskan jika awal mula peringatan Maulid Nabi diadakan oleh Khalifah Al
Mu’iz Li Dinillah. Diceritakan jika salah satu sahabat memuji Nabi Muhammad SAW
adalah Ka’ab bin Juhair bin Abi Salma. Dihadapan Nabi Muhammad, Ka’ab
mengatakan jika Nabi Muhammad adalah seorang yang hebat dan mulai dimana dia
menyampaikan pujian ini dalam bentuk syair yang sangat panjang. Mendengar
pujian ini nabi tidak melarang dan membenarkannya. Dari sinilah sejarah maulid
nabi juga berkembang.
Hukum Memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW
Sebenarnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
hukumnya adalah mubah dimana artinya boleh dan tidak karena bukan termasuk
bid’ah dhalalah namun termasuk dalam bid’ah hasanah (sesuatu yang baik). Nah
karena tidak ada dalil yang mengharamkan, namun ada banyak dalil yang
sebenarnya memperbolehkannya.
Bid’ah hasanah sendiri adalah sesuatu yang tidak
dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya namun perbuatan ini dinilai memiliki
kebaikan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Sehingga
kebolehan memperingati perayaan Maulid Nabi tidak dipermasalahkan. Namun perayaan kelahiran dari Nabi Muhammad SAW
dianggap sebagai sebuah kegembiraan dengan segala wahyunya. Sehingga tak heran
ada banyak muslim yang merayakannya. Bahkan beberapa orang memperingatinya ada
yang dengan cara berpuasa setiap hari kelahiran nabi, yaitu pada setiap senin
Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal dari penerimaan
wahyu-Nya.
Nah, itulah sejarah maulid Nabi Muhammad SAW secara
singkat yang pertama kali dirayakan hingga menjadi tradisi yang saat ini selalu
dirayakan. Ada beragam jenis variasi cara merayakan peringatan kelahiran Nabi
Muhammad SAW karena biasanya tergantung dengan tradisi dan kebudayaan masing –
masing negara yang memperingatinya. Dan yang untuk Indonesia sendiri yang
paling umum adalah dengan diadakannya ceramah agama.